Kompas.com - Kebiasaan menulis di situs pribadi seperti blog ternyata berdampak positif bagi perkembangan mental remaja. Dalam studi terbaru terbukti remaja yang punya masalah dalam pergaulannya cenderung lebih tenang dan percaya diri setelah mereka menyampaikan unek-uneknya di blog.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 161 siswa sekolah menengah atas di Israel, yang terdiri dari 124 remaja putri dan 37 remaja laki-laki berusia 15 tahun. Pada umumnya remaja tersebut punya masalah dalam pergaulannya alias kuper.
Para remaja itu dibagi dalam enam kelompok. Empat kelompok ditugaskan untuk mulai menulis di blog, satu kelompok menulis dalam buku harian pribadi mengenai masalah sosialisasi, dan kelompok terakhir tidak melakukan apa pun.
Pada dua kelompok yang diminta ngeblog, mereka fokus menulis tentang persoalan pergaulan dan salah satu kelompok membebaskan pembaca blognya untuk berkomentar. Dua kelompok yang juga melakukan aktivitas ngeblog lainnya diperbolehkan menulis tentang berbagai topik, dan salah satu kelompok tersebut juga terbuka untuk komentar pembaca.
Selama 10 minggu para remaja itu melakukan kebiasaan barunya. Para peneliti kemudian menganalisa kepercayaan diri para remaja itu, termasuk aktivitas sosial dan kebiasaannya sebelum, saat periode penelitian, dan dua bulan pasca durasi penelitian.
Remaja yang berasal dari kelompok menulis blog menunjukkan peningkatan pesat dalam kepercayaan diri. Aspek psikologis lainnya seperti kecemasan dan tekanan emosional juga berkurang.
Peningkatan paling signifikan tampak pada remaja yang diminta "curhat" mengenai masalah pergaulan dan blognya terbuka untuk dikomentari.
"Penelitian menunjukkan menulis buku harian pribadi serta bentuk penulisan ekspresif lainnya adalah cara yang baik untuk melepaskan tekanan emosional. Remaja saat ini sangat dengan dunia online sehingga blog bisa menjadi media ekspresi dan komunikasi dengan sebayanya," kata ketua peneliti Meyran Boniel-Nissim.
Ditambahkan olehnya, meski gangguan di dunia online atau cyberbullying kini semakin luas, namun pada umumnya komentar-komentar yang masuk dalam blog para remaja itu bernada positif dan memberi dukungan.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 161 siswa sekolah menengah atas di Israel, yang terdiri dari 124 remaja putri dan 37 remaja laki-laki berusia 15 tahun. Pada umumnya remaja tersebut punya masalah dalam pergaulannya alias kuper.
Para remaja itu dibagi dalam enam kelompok. Empat kelompok ditugaskan untuk mulai menulis di blog, satu kelompok menulis dalam buku harian pribadi mengenai masalah sosialisasi, dan kelompok terakhir tidak melakukan apa pun.
Pada dua kelompok yang diminta ngeblog, mereka fokus menulis tentang persoalan pergaulan dan salah satu kelompok membebaskan pembaca blognya untuk berkomentar. Dua kelompok yang juga melakukan aktivitas ngeblog lainnya diperbolehkan menulis tentang berbagai topik, dan salah satu kelompok tersebut juga terbuka untuk komentar pembaca.
Selama 10 minggu para remaja itu melakukan kebiasaan barunya. Para peneliti kemudian menganalisa kepercayaan diri para remaja itu, termasuk aktivitas sosial dan kebiasaannya sebelum, saat periode penelitian, dan dua bulan pasca durasi penelitian.
Remaja yang berasal dari kelompok menulis blog menunjukkan peningkatan pesat dalam kepercayaan diri. Aspek psikologis lainnya seperti kecemasan dan tekanan emosional juga berkurang.
Peningkatan paling signifikan tampak pada remaja yang diminta "curhat" mengenai masalah pergaulan dan blognya terbuka untuk dikomentari.
"Penelitian menunjukkan menulis buku harian pribadi serta bentuk penulisan ekspresif lainnya adalah cara yang baik untuk melepaskan tekanan emosional. Remaja saat ini sangat dengan dunia online sehingga blog bisa menjadi media ekspresi dan komunikasi dengan sebayanya," kata ketua peneliti Meyran Boniel-Nissim.
Ditambahkan olehnya, meski gangguan di dunia online atau cyberbullying kini semakin luas, namun pada umumnya komentar-komentar yang masuk dalam blog para remaja itu bernada positif dan memberi dukungan.