Pelajaran sejarah pada saat SMP atau SMA melupakan satu hal, bahwa sejak zaman dahulu, Indonesia telah memiliki Sales Promotion Girl (SPG) rokok.
Jangan lama-lama ngeliatnya.....
Jangan lama-lama ngeliatnya.....
Sebagaimana kita ketahui, SPG merupakan trik marketing dari perusahaan rokok, otomotif, atau seluler untuk memikat pelanggannya. Bahkan sekarang ada juga usaha ternak Kurban Sapi yang menggunakan jasa SPG. Di sini saya tidak membahas konteks profesi SPG. It’s not my field.
Lalu, siapa SPG rokok pertama di Indonesia?
Wanita itu adalah Roro Mendut, yang namanya diabadikan menjadi Candi Mendut.
Kala itu, Roro Mendut merupakan wanita tercantik di Kerajaan Mataram. Seorang priyayi sekaligus ahli strategi bernama Tumenggung Wiroguno berniat untuk meminangnya. Sayang, Roro Mendut menolaknya. Wiroguno murka dan memberi hukuman kepada Roro Mendut untuk menyetor sejumlah pajak harian yang sangat besar. Ia tahu bahwa Roro Mendut ini adalah wanita miskin. Lalu, darimana Roro bisa mendapatkan uang sebanyak itu?
Dasar cerdik, Roro menyadari kecantikannya yang mampu memikat lelaki. Ia pun menjual rokok di pasar. Banyak yang menjual rokok di pasar, namun apa yang menjadi Unique Selling Point dari rokok Roro Mendut? Selain satu-satunya penjual wanita, cantik lagi, setiap rokok pada zaman dahulu, daunnya harus direkatkan dahulu dengan air ludah. Jadilah, rokok nya itu dikulum dan dihisap terlebih dahulu oleh Roro Mendut dengan gayanya yang sensual seraya ditonton banyak lelaki. Semakin lama rokok di hisap Roro, semakin mahal dan banyak lelaki yang merebutnya.
Oleh karena itulah, Roro Mendut bisa disebut sebagai SPG rokok pertama di Indonesia.
Info:
*Kisah ini diceritakan Bapak Handojo Setyo selaku Public Affairs PT. Djarum saat presentasi CSR di Kudus, 2010.
Lalu, siapa SPG rokok pertama di Indonesia?
Wanita itu adalah Roro Mendut, yang namanya diabadikan menjadi Candi Mendut.
Kala itu, Roro Mendut merupakan wanita tercantik di Kerajaan Mataram. Seorang priyayi sekaligus ahli strategi bernama Tumenggung Wiroguno berniat untuk meminangnya. Sayang, Roro Mendut menolaknya. Wiroguno murka dan memberi hukuman kepada Roro Mendut untuk menyetor sejumlah pajak harian yang sangat besar. Ia tahu bahwa Roro Mendut ini adalah wanita miskin. Lalu, darimana Roro bisa mendapatkan uang sebanyak itu?
Dasar cerdik, Roro menyadari kecantikannya yang mampu memikat lelaki. Ia pun menjual rokok di pasar. Banyak yang menjual rokok di pasar, namun apa yang menjadi Unique Selling Point dari rokok Roro Mendut? Selain satu-satunya penjual wanita, cantik lagi, setiap rokok pada zaman dahulu, daunnya harus direkatkan dahulu dengan air ludah. Jadilah, rokok nya itu dikulum dan dihisap terlebih dahulu oleh Roro Mendut dengan gayanya yang sensual seraya ditonton banyak lelaki. Semakin lama rokok di hisap Roro, semakin mahal dan banyak lelaki yang merebutnya.
Oleh karena itulah, Roro Mendut bisa disebut sebagai SPG rokok pertama di Indonesia.
Info:
*Kisah ini diceritakan Bapak Handojo Setyo selaku Public Affairs PT. Djarum saat presentasi CSR di Kudus, 2010.