Jakarta-Gerhana matahari adalah fenomena alam yang lumrah terjadi. Nah, pada 2012 ini gerhana matahari pertama akan terjadi pada 20 Mei. Gerhana matahari cincin, namanya. Namun untuk wilayah Indonesia bukan penampakan seperti cincin yang terlihat melainkan gerhana matahari sebagian.
"Pada 20 Mei akan terjadi gerhana matahari cincin. Tapi melintasinya di wilayah Pasifik seperti China, Taiwan, Jepang, sampai melintasi Lautan Pasifik dan berakhir di AS saat terbenam. Kalau di Indonesia hanya terlihat sebagai gerhana sebagian, kurang dari 45 persen, dan terlihat saat matahari terbit," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom.
Menurut dia, di wilayah barat Indonesia, fenomena ini tidak akan terlihat. Wilayah Indonesia yang diperkirakan bisa melihat fenomena ini antara lain adalah Manado. Puncak gerhana terjadi pada saat matahari terbit, namun hanya 3 persen saja piring matahari yang tertutup oleh Bulan. Gerhana berakhir pukul 06.38 Wita.
"Kalau di Ambon gerhananya hanya 16 persen. Bisa diamati saat matahari terbit. 16 Persen bagian matahari tertutup bulan, dan berakhirnya sekitar pukul 07.22 WIT," sambung Djamaluddin.
Sedangkan di Manokwari, ketika matahari terbit mulai terjadi gerhana, yakni mulai pukul 06.07 WIT sampai dengan pukul 07.26 WIT. Namun gerhana matahari yang terjadi hanya 17 persen. Di daerah Jayapura gerhananya hanya 4 persen, dimulai pukul 06.23 WIT dan berakhir pada 07.08 WIT.
"Di Indonesia terlihatnya memang gerhana matahari sebagian, meski sebenarnya yang terjadi adalah gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin juga terjadi karena piringan matahari terhalang piringan Bulan sehingga terlihat seperti cincin," terang alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini.
Tidak ada efek apa pun terkait terjadinya fenomena ini. Untuk diketahui, dalam waktu satu tahun, di Bumi terjadi 5-7 gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana Bulan.
SUMBER
"Pada 20 Mei akan terjadi gerhana matahari cincin. Tapi melintasinya di wilayah Pasifik seperti China, Taiwan, Jepang, sampai melintasi Lautan Pasifik dan berakhir di AS saat terbenam. Kalau di Indonesia hanya terlihat sebagai gerhana sebagian, kurang dari 45 persen, dan terlihat saat matahari terbit," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom.
Menurut dia, di wilayah barat Indonesia, fenomena ini tidak akan terlihat. Wilayah Indonesia yang diperkirakan bisa melihat fenomena ini antara lain adalah Manado. Puncak gerhana terjadi pada saat matahari terbit, namun hanya 3 persen saja piring matahari yang tertutup oleh Bulan. Gerhana berakhir pukul 06.38 Wita.
"Kalau di Ambon gerhananya hanya 16 persen. Bisa diamati saat matahari terbit. 16 Persen bagian matahari tertutup bulan, dan berakhirnya sekitar pukul 07.22 WIT," sambung Djamaluddin.
Sedangkan di Manokwari, ketika matahari terbit mulai terjadi gerhana, yakni mulai pukul 06.07 WIT sampai dengan pukul 07.26 WIT. Namun gerhana matahari yang terjadi hanya 17 persen. Di daerah Jayapura gerhananya hanya 4 persen, dimulai pukul 06.23 WIT dan berakhir pada 07.08 WIT.
"Di Indonesia terlihatnya memang gerhana matahari sebagian, meski sebenarnya yang terjadi adalah gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin juga terjadi karena piringan matahari terhalang piringan Bulan sehingga terlihat seperti cincin," terang alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini.
Tidak ada efek apa pun terkait terjadinya fenomena ini. Untuk diketahui, dalam waktu satu tahun, di Bumi terjadi 5-7 gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana Bulan.
SUMBER
No comments:
Post a Comment